Ilustrasi Masalah Sosial Para Penyandang Disabilitas dan Keterbelakangan Mental |
Desa Ketro adalah salah satu desa di Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan. Desa Ketro terbagi menjadi 11 Dusun dengan cakupan wilayah hampir 1.873.00 H. Desa Ketro bukanlah desa yang dekat dengan pusat kota, akan tetapi Desa Ketro berada di pegunungan dan perbukitan yang berbatasan langsung dengan daerah pinggi kabupaten Ponorogo. Dengan kondisi geografis yang ekstrim inilah kemudian banyak warga masyarakat desa yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Di tengah gencar gencarnya pemerintah memerangi kebodohan dan kemiskinan, ternyata jauh di pelosok desa masih terdapat masyarakat Desa Ketro yang belum tersentuh pendidikan dan perhatian pemerintah. Di Dusun Montongan misalnya terdapat penyandang disabilitas yakni Heru Totosusilo (27 th) anak dari Sumardi (50th) dan sariyem (49th). Rita Astuti anak dari Tugiman (51th) dan sarini (54th). Mereka sama sekali belum pernah mendapat perhatian dari pihak manapun, padahal kondisinya sangat memprihatinkan.
Dengan kondisi psikis Heru dan Rita yang kurang sempurna, Sumardi dan Tugiman tidak dapat berbuat banyak pada anaknya. Apalagi faktor ekonomi keluarga ini juga kurang memadai. Kondisi Heru yang mengalami keterbelakangan mental dibiarkan tanpa mendapatkan perwatan. Kedua orang tua Heru dan Rita sudah pasrah dengan keadaan meskipun terkadang juga mengeluh mengenai masa masa depan anaknya. Harapan mereka sudah tua seakan pupus dan tidak tahu nanti akan bergantung pada siapa. Selama ini Heru dan Rita sangat bergantung pada orang tuanya meski makan saja harus disuapi.
Harapan orang tua Heru dan Rita sekarang tinggal bergantung pada Pemerintah Desa Ketro. Mereka berharap ada petugas khusus dari Pemerintah Desa. Harapannya ada perhatian khusun pada mereka para penyandang disabilitas dan keterbelakangan mental.
“Semoga ada petugas khusus untuk membimbing mereka agar mereka tidak tergantung pada orang lain terus – terusan” Ucap Sumardi dan Tugiman saat Tim Jurnalis Warga Desa menemui.