Eko Pamungkas, Penyandang Disabilitas Yang Ingin Menjadi Jurnalis Warga |
Salah satu peserta workshop adalah Eko Pamungkas, salah warga desa Ketro kecamatan Tulakan yang berprofesi sebagai pedagang ikan keliling. Menjadi jurnalis warga adalah pengalaman baru bagi pria yang lahir pada tahun1981 ini. “Belajar menulis dan menjadi jurnalis warga ya baru kali, sebelumnya hanya sesekali mengikuti kegiatan di desa” Ujarnya sambil tersenyum tipis khasnya saat diwawancarai.
Eko Pamungkas adalah salah satu warga Desa Ketro Kecamatan Tulakan yang memiliki kekurangan atau disabilitas pada tangan kirinya. Sejak lahir, bapak 1 anak ini memiliki kelainan pada tangan kirinya. Tangan Eko hanya tumbuh sampai pada pergelengan tangan. Meski Eko hanya memiliki 1 tangan, akan tetapi sejak masih kecil sampai menikah dan punya anak tidak pernah sedikitpun merasa mengeluh dan malah justru bersyukur. Meski dengan kondisi demikian tetap saja suami dari Suyanti yang menikah 2009 lalu itu tetap tegar.
“Sejak SD, SMP, dan SMA saya tidak pernah merasa minder atau apa. Tetapi dorongan dan semangat dari kawan-kawan dan tetangga membuat saya merasa tidak punya kekurangan apapun” ucap ayah dari Alfiansyah ini.
Keseharian Eko dilewati dengan rutinitas bangun pagi kemudian bersepeda ke Pantai Tawang untuk membeli ikan segar kemudian dijual keliling kampung di wilayah sekitar wonokarto. Kondisi geografis desa Ketro tidaklah datar tetapi terdiri dari turunan dan tanjakan curam. Setiap hari Pria lulusan SMA 2 Ngadirojo ini dengan 1 tangannya harus bersepeda motor 15 km naik turun dari gunung ke laut untuk berjualan ikan segar.
Ketika bergabung dengan kegiatan Jurnalisme Warga ini, menurut Eko ada banyak pengalaman baru. Dari kegiatan jurnalisme warga ini, pedagang ikan ini ingin menuliskan kondisi desa agar dibaca dan memberikan informasi kepada masyarakat “Meskipun dengan kekurangan saya, dengan menulis saya ingin menulis untuk menjadikan desa saya semakin maju dan sejahtera” Pungkas penjual ikan segar ini.
Sekedar informasi program Jurnalisme Warga – SAPP ini merupakan bagian dari program KOMPAK yang dilaksanakan di kabupaten Pacitan dan Kabupaten Trenggalek. Jurnalisme Warga bila dikelola dengan baik bisa mendorong peningkatan peran masyarakat untuk ikut memajukan desa dan memperbaiki kondisi pelayanan publik khususnya kesehatan dan pendidikan.