Sindopos.com - Profil Desa Ploso Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan
Desa Ploso Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan |
Desa Ploso merupakan salah satu dari 13 Desa di wilayah Kecamatan Punung, yang terletak 16 Km ke arah utara dari kota Kecamatan, Desa Ploso mempunyai luas wilayah seluas 1.443,508 hektar. Adapun batas-batas wilayah desa Ploso:
BATAS DESA | |
Sebelah Utara | : Desa Jeblogan Kec. Karangtengah |
Sebelah Selatan | |
Sebelah Timur | |
Sebelah Barat |
Iklim Desa Ploso, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Ploso Kecamatan Punung.
Sejarah Desa Ploso Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan
a. Sejarah Asal Usul Desa Ploso
Pada sekitar abad-16 masa megah dan jayanya Mangkunegaran, Desa Ploso yang saat itu masih hutan dan keramat, namun sudah dikenal oleh para bangsawan dari Mangkunegaran.
Pada saat itu ada seorang bangsawan dari Mangkunegaran yang mencari tempat keramat untuk menguji mental ( bertapa ) di Gunung Gede yang terletak di perbatasan Ploso – Jawa Tengah. Bangsawan tersebut bernama KENDIL WESI.
Setelah selesai uji mental di Gunung Gede, KENDIL WESI mencari lokasi untuk uji mental ( bertapa ) ditempat yang dianggap masih keramat yaitu di Gedong Dusun Ploso Desa Ploso. Setelah beberapa tahun kemudian KENDIL WESI menetap di Gedong, yang akhirnya menjadi suatu perkampungan.
Kurang lebih Tahun 1704 dari keturunan KENDIL WESI diangkat menjadi Demang yang pertama bernama KARTOJO. Pada saat itu Demang KARTOJO menanam pohon Ploso didekat makam KENDIL WESI. Maka, nama Desa Ploso diambil dari nama pohon Ploso yang ditanam oleh Demang KARTOJO. Dan makam Kendil Wesi sampai sekarang ini masih dianggap keramat yang dikenal dengan nama PUNDEN GEDONG. Pada masa kepemimpinan Demang KARTOJO perkampungan tersebut mulai terpimpin dan terarah sehingga masyarakat merasa tenang dan tentram.
Setelah Demang KARTOJO wafat, diganti oleh Demang ATMOREJO yang memimpin pada tahun 1802 – 1957 ( Demang II ) . Pada saat kepemimpinan Demang ATMOREJO, mengingat penduduknya yang semakin banyak, maka pada saat itu mulai pemekaran wilayah atau pedukuhan. Yang semula 1( satu ) dukuh menjadi 6 ( enam ) dukuh. Yaitu: Ploso, Mrayun, Kepuh, Pundung, dan Sulang.
Setelah Demang ATMOREJO wafat, digantikan oleh Demang KARTODIKROMO yang memimpin pada tahun 1858 – 1913. Mengingat perkembangan penduduk semakin banyak, maka pada masa kepemimpinan Demang KARTODIKROMO mengalami pemekaran pedukuhan. Yang semula 6 ( enam ) dukuh menjadi 12 ( dua belas ) dukuh. Yaitu : Kalitelu, Pacing, Duwet, Ngelo, Bandulan, dan Jatisari. Sehingga pada masa kepemimpinan Demang KARTODIKROMO Desa Ploso menjadi 12 ( dua belas ) pedukuhan sampai sekarang.
a. Sejarah Pembangunan Desa Ploso.
Sebelum tahun 1970 Desa Ploso belum mengenal arti sebuah pembangunan, sehingga mengakibatkan berbagai masalah, antara lain : kekurangan makanan ( kelaparan ), terjangkit berbagai penyakit seperti HO, beri – beri, bahkan sampai meniggal dunia.
Setelah adanya REPELITA masyarakat mulai bangkit dan sedikit demi sedikit mulai mengerti arti dan fungsi sebuah pembangunan. Apalagi pada waktu itu Desa Ploso dipimpin oleh seorang anggota militer ( Bapak FADELAN ), Sehingga pembangunan di Desa Ploso semakin meningkat pesat.
Selama beberapa kurun waktu kebutuhan penduduk mulai terpenuhi. Terasa antara lain kebutuhan pangan, pendidikan, jalan, keagamaan, dan bidang – bidang lainnya. Namun belum mencapai kebutuhan masyarakat secara menyeluruh dan masih banyak kekurangan yang harus diselesaikan atau dibangun.
Dengan adanya kebijakan pemerintah dari REPELITA I, REPELITA IV warga Desa Ploso mulai merasakan hasil pembangunan yang telah dicapai, sehingga kebutuhan masyarakat semakin tercukupi.
Setelah adanya reformasi, Desa Ploso banyak mengalami kemajuan antara lain : peremajaan perangkat desa, terbentuknya BPD, reorganisasi kelembagaan, dan kebebasan masyarakat menentukan pilihannya semakin terjamin. Demikian seperti juga pada masa otonomi daerah sekarang ini menuntut setiap desa mendukung kegiatan Otoda, dengan mempersiapkan desa kita merencanakan, melaksanakan pembangunan secara mandiri dengan melibatkan semua unsur masyarakat.
Dengan demikian kita harus bahu membahu membangitkan menggerakkan budaya gotong royong dan melaksanakan segala peraturan yang berlaku. Dengan adanya kerjasama dan gotong royong dari masyarakat diharapkan Desa Ploso akan mampu menyelesaikan masalah sendiri.
Adapun nama – nama pemimpin Desa Ploso sejak dahulu sampai sekarang sebagai berikut:
No. | NAMA | TEMPAT | MASA KEPEMIMPINAN |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. | DEMANG KARTOJO DEMANG ATMOREJO DEMANG KARTIDIKROMO DEMANG GUNO SEMITO I. WIRYODIKROMO MARTOHARJO SUMARTO S. ADISISWOYO JURI FADELAN KARIMAN PJS. YACUB EFFENDI, BA SOKIRAN KARTINI SUTRISNO | Dsn. Ploso Dsn. Ploso Dsn. Ploso Dsn. Kepuh Dsn. Ploso Dsn. Mrayun Dsn. Ploso Dsn. Ploso Dsn. Mrayun Dsn. Ploso Dsn. Mrayun Kec. Punung Dsn. Ploso Dsn. Mrayun Dsn. Ploso | 1704 1802 1802 1857 1857 1913 1913 1914 1914 1947 1947 1965 1965 1967 1967 1968 1968 1969 1970 1981 1981 1989 1989 1997 1997 2002 2002 2007 2007 sekarang |
Demografi Desa Ploso Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan
Desa Ploso terdiri dari 12 Dusun dengan jumlah penduduk 5.693 Jiwa atau 1.855 KK, dengan perincian sebagaimana tabel berikut;
Tabel II.1: Jumlah Penduduk
No. | Jenis Kelamin | Jumlah |
1. | Laki – Laki | 2.821 Orang |
2. | Perempuan | 2.872 Orang |
3. | Kepala Keluarga | 1.855 KK |
Tabel II.2: Jumlah Penduduk Menurut Umur
No. | Umur (Tahun) | Jumlah (Jiwa) |
1. | > 65 | 769 |
2. | 60 - 65 | 384 |
3. | 55 – 60 | 351 |
4. | 50 – 55 | 361 |
5. | 45 – 50 | 394 |
6. | 40 – 45 | 385 |
7. | 35 – 40 | 385 |
8. | 30 – 35 | 380 |
9. | 25 - 30 | 458 |
10. | 20 – 25 | 410 |
11. | 15 – 20 | 344 |
12. | 10 – 15 | 323 |
13. | 5 - 10 | 415 |
14. | < 5 | 271 |
Jumlah | 5.693 |
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Ploso adalah sebagai berikut
Tabel II.3: Tingkat Pendidikan Masyarakat
No. | Tingkat Pendidikan | Jumlah ( orang ) |
1. | Tidak Sekolah / Buta Huruf | 238 |
3. | Tidak Tamat SD/Sederajat | 1.068 |
4. | 2.528 | |
5. | Tamat SLTP / sederajat | 1.235 |
6. | Tamat SLTA / sederajat | 588 |
7. | Tamat D1, D2, D3 | 13 |
8. | Sarjana / S-1 | 27 |
Kesenian yang masih ada di masyarakat Desa Ploso adalah sebagai berikut
Tabel II.4: Kesenian Masyarakat
No. | Jenis Kesenian | Jumlah Kelompok | Status |
1. | Reyog Ponorogo | 5 | Aktif |
2. | Wayang kulit | 3 | Aktif |
3. | Hadroh | 2 | Aktif |
4. | Rebana | 4 | Aktif |
Keadaan Ekonomi Desa Ploso Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan
Karena Desa Ploso merupakan desa pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, selengkapnya sebagai berikut:
9
Tabel II.5: Mata Pencaharian Penduduk
Petani | Pedagang | PNS | Tukang /Jasa | Lain- Lain |
356 | 66 | 25 | 101 | - |
Jumlah kepemilikan hewan ternak oleh penduduk Desa Ploso adalah sebagai berikut :
Tabel II.6: Kepemilikan Ternak
Ayam/itik | Kambing | Sapi | Kerbau | Lain-lain |
5360 | 1.776 | 975 | 0 | 0 |
Pembagian Wilayah Desa Ploso Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan
Secara administratif pembagian wilayah, sebagai berikut:
Tabel II.7: Pembagian Wilayah Desa
NO | DESA | DUSUN | RW | RT |
1 | PLOSO | 12 | 22 | 54 |